STP

PT Suri Tani Pemuka (STP) adalah anak perusahaan dari JAPFA. Mempunyai pabrik feed yang berlokasi di Sidoarjo, Banyuwangi, Cirebon, Lampung dan Medan. Selain itu ada beberapa bidang usaha lainnya, seperti Hatchery. Berlokasi di Singaraja, Banyuwangi, Cirata, Carita, Anyer, Indramayu.

Subianto Abet

Mental Baja, Pantang Menyerah adalah aturan hukum alam yang mengatur perilaku yang dapat membawa sukses dalam setiap segi kehidupan.
Kehidupan yang sukses sesungguhnya dijalani melalui pemahaman dan kesetiaan menelusuri liku-liku kehidupan kita sendiri.

Mental Baja, Pantang Menyerah bukanlah tentang tak mengenal ampun, tetapi suatu cara untuk memperoleh kebebasan dalam bertindak yang dibutuhkan untuk mencapai keefektifan dalam pelaksanaan tugas kehidupan kita sehari-hari.

Dengan keyakinan batin kita dan memahami diri kita sendiri maka kita dapat menemukan tentang bagaimana harus berperilaku. Kita perlu menemukan keberanian untuk melakukan apa yang harus dilakukan tanpa mempedulikan pendapat orang lain.

Keberhasilan dalam bekerja akan bisa dicapai bila mampu memahami dharma kita bagi pekerjaan itu. Sebuah kursi untuk dapat berguna harus memahami dharmanya dan harus rela diduduki oleh manusia. Sebatang pensil hanya berguna bilamana ia melaksanakan dharmanya sebagai pensil. Jika kursi itu menolak untuk diduduki dan pensil menolak untuk melaksanakan fungsi menulisnya, keduanya tidak akan banyak berguna.
Banyak yang mengatakan bahwa kita harus melakukan apa yang kita senangi, sehingga kita menjadi ahli dalam pekerjaan itu.
Dengan menyadari bahwa ada rencana Ilahi bagi kehidupan kita yang menanti untuk diungkapkan dalam jalur kehidupan , kita mungkin mulai menyelaraskan diri secara sadar dengan setiap peristiwa yang hadir dalam kehidupan kita. Maka perlakukan setiap peristiwa dengan kacamata seorang detektif dan mencoba menguak misteri nasib kita.

Tidaklah mungkin meraih kesempurnaan batiniah sejati bila kita menghindari jalur yang telah ditemukan, jalur untuk menyumbang kepada masyarakat sebagai individu. Maka dari itu setialah pada kehidupan dan pada hasrat kita sendiri.
Dharma seorang karyawan adalah mendukung atasannya dengan segenap hati. Jika tidak menyukai perusahaan tempat bekerja selama ini, tinggalkan saja. Kita tidak berhak untuk merusak moral perusahaan dan reputasinya dengan mengungkapkan ketidakpuasan secara terus menerus.

Sementara melaksanakan kewajiban, manfaatkanlah Mental Baja, Pantang Menyerah untuk mencari dalam pikiran dan jiwa ,pekerjaan apa yang akan memuaskan kita, baik secara rohani maupun materi. Kuncinya di sini adalah, “ketika melaksanakan kewajiban”, maka berikan semua kemampuan yang kita milik kepada pekerjaan kita. Dengan berbuat begitu, Anda akan merasa nyaman terhadap diri sendiri. Mungkin saja pekerjaan itu tidak penting, namun upaya dan dedikasi akan mengangkat dan memberikan kepuasan dan pada saatnya, dan kepuasan batin itu akan berfungsi sebagai jangkar untuk berprestasi yang lebih baik lagi.
Segala sesuatu yang pernah kita pelajari dari hidup ini tidaklah akan sia-sia, walaupun hanya sebuah tugas sederhana. Karena suatu hari kelak, saat kita menemukan pekerjaan yang diminati, saat itulah kita akan menyadari mengapa kita ditempatkan dalam rangkaian pekerjaan yang tidak berarti. Segala sesuatu pasti ada sebabnya, meski hal tersebut belum jelas.

Semua hal yang baik akan menghampiri bila kita berupaya dengan penuh kesabaran. Untuk itu bersabarlah dalam menyesuaikan arah hidup kita. Pepatah dari Cina menjelaskan tentang hal ini: “Tetesan air, pada saatnya, akan mampu membuat lubang pada batu.”

Kita akan berhasil sebagaimana adanya. Sukses datang dalam segala bentuk dan sosoknya. Kesuksesan dapat menghampiri semua orang yang paling positif maupun yang paling negatif.
Sering kita menuduh sumber kenegatifan kita sebagai penyebab kegagalan dalam pekerjaan kita. Padahal, sumber maslahanya bukan dari kenegatifan kita, melainkan kitalah yang menjatuhkan pilihan pada tugas yang tidak membawa inspirasi yang menimbulkan kenegatifan kita tersebut.
Yang terpenting adalah mencintai kenegatifan kita, bukan menghukumnya dan belajar untuk memanfaatkan itu.
Unsur yang jahat pada segenap kenegatifan bukan terletak pada emosi dan pikiran itu sendiri, namun pada penilaian terhadap emosi dan pikiran itu. sering penilaian tersebut datang dari diri kita sendiri yang berupa rasa bersalah, rasa malu, dan menyalahkan diri sendiri.
Jangan pusatkan perhatian hanya pada kenegatifan, akan tetapi pusatkan pada impian-impian kita, dan jangan sekali-kali membiarkan nyala api harapan padam. Harapan kita mungkin saja tidak realistis dan tidak rasional, tapi teruslah berharap. Jadikanlah harapan dan impian itu arah hidup kita , yang akan menuntun kita sepanjang jalan.

Mental Baja, Pantang Menyerah adalah dasar yang menopang dalam menanggung penghinaan karena kekalahan dan kritik, untuk kembali bangkit melawan dan melakukan apa yang benar dalam memenuhi panggilan takdir.
Tanpa kekuatan untuk bertahan dari krisis, kita tidak akan melihat peluang di balik semua itu. Justeru, di balik usaha bertahan itulah, peluang akan membuka dirinya sendiri.
Peluang selalu hadir dalam situasi yang ditandai krisis. Kita tidak boleh berkecil hati menghadapi krisis yang mendera kita, karena kalau kita berkecil hati maka kita akan dibutakan oleh emosi kita sendiri. Sebaliknya, bila kita mampu bertahan dari yang tak tertanggungkan dengan tenang, peluang mendapatkan alternatif yang lebih baik akan muncul ke permukaan dengan sendirinya.
Kekurangan-kekurangan dalam diri bergantung pada bagaimana cara menafsirkannya, dan dapat dengan mudah mengubahnya menjadi kelebihan seandainya memandang kekurangan itu dari segi positif. Namun, tak seorang pun mampu mengubah kekurangan-kekurangan dalam dirinya, kecuali sanggup bertahan dalam saat-saat yang penuh dengan keputusasaan dan lembaran hitam.

Situasi kehidupan kita yang negatif justru merupakan unsur terpenting bagi kita untuk memenuhi panggilan takdir yang telah ditentukan. Dengan memiliki daya tahan yang luar biasa untuk menjalani kepekatan malam, kita akan dapat menyaksikan cahaya kemenangan fajar yang merekah.

Menyelaraskan diri dengan Kehendak Tuhan Yang Maha Esa adalah faktor terpenting dalam mencapai sukses. Menemukan bagaimana cara untuk selalu selaras dengan Tuhan adalah kewajiban tertinggi manusia.

Untuk dapat berhasil dalam hidup, kita harus memiliki tujuan, kemauan, kegigihan dan kesabaran untuk menyelesaikan tugas

1 komentar:

Anonymous said...

kami memiliki 600 ha lahan tambak undang windu, 2 petak (7 ha&18 ha) telah jadi tinggal kondisi pintu rusak, lokasi tarakan kalimantan utara jika berminat investasi hub 085222440659 & anto_bunyu@yahoo.com

Post a Comment